Sabtu, 24 Desember 2011

Merry Crysmas

Fatwa Pertama: Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama

Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.

Beliau rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”

Beliau rahimahullah menjawab:
Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah. Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya. Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah-

Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ

“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (Qs. Az Zumar [39]: 7)

Allah Ta’ala juga berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Qs. Al Maidah [5]: 3)

Fatwa Kedua: Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan Selamat Natal pada Mereka

Masih dari fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah dari Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/29-30, no. 405.

Syaikh rahimahullah ditanya: Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat hari raya dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?

Beliau rahimahullah menjawab:
Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ

“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)

Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena Yahudi tersebut dulu ketika kecil pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam. Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untuk menyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita kiaskan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan pengikut hawa nafsu.

Fatwa Ketiga: Merayakan Natal Bersama

Fatwa berikut adalah fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 8848.

Pertanyaan:
Apakah seorang muslim diperbolehkan bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam perayaan Natal yang biasa dilaksanakan pada akhir bulan Desember? Di sekitar kami ada sebagian orang yang menyandarkan pada orang-orang yang dianggap berilmu bahwa mereka duduk di majelis orang Nashrani dalam perayaan mereka. Mereka mengatakan bahwa hal ini boleh-boleh saja. Apakah perkataan mereka semacam ini benar? Apakah ada dalil syar’i yang membolehkan hal ini?

Jawaban:
Tidak boleh bagi kita bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam melaksanakan hari raya mereka, walaupun ada sebagian orang yang dikatakan berilmu melakukan semacam ini. Hal ini diharamkan karena dapat membuat mereka semakin bangga dengan jumlah mereka yang banyak. Di samping itu pula, hal ini termasuk bentuk tolong menolong dalam berbuat dosa. Padahal Allah berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah [5]: 2)

Semoga Allah memberi taufik pada kita. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, pengikut dan sahabatnya.

Ketua Al Lajnah Ad Da’imah: Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz

Saatnya Menarik Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan:

Pertama, Kita –kaum muslimin- diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.

Kedua, Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ’selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim. Jadi, cukup ijma’ kaum muslimin ini sebagai dalil terlarangnya hal ini. Yang menyelisihi ijma’ ini akan mendapat ancaman yang keras sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Qs. An Nisa’ [4]: 115). Jalan orang-orang mukmin inilah ijma’ (kesepakatan) mereka.

Oleh karena itu, yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Hadits tidak melarang mengucapkan selamat hari raya pada orang kafir, maka ini pendapat yang keliru. Karena ijma’ kaum muslimin menunjukkan terlarangnya hal ini. Dan ijma’ adalah sumber hukum Islam, sama dengan Al Qur’an dan Al Hadits. Ijma’ juga wajib diikuti sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 115 di atas karena adanya ancaman kesesatan jika menyelisihinya.

Ketiga, jika diberi ucapan selamat natal, tidak perlu kita jawab (balas) karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala.

Keempat, tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya.

Kelima, membantu orang Nashrani dalam merayakan Natal juga tidak diperbolehkan karena ini termasuk tolong menolong dalam berbuat dosa.

Keenam, diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dalam rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut.

Demikianlah beberapa fatwa ulama mengenai hal ini. Semoga kaum muslimin diberi taufiko oleh Allah untuk menghindari hal-hal yang terlarang ini. Semoga Allah selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari berbagai penyimpangan. Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.

Anakku Carilah Ilmu Alloh

Imam Ahmad bin Hanbal
Imam Ahmad (r) : “Ya walladee ‘alayka bi-jallassati ha’ula’i as-Sufiyya. Fa innahum zaadu ‘alayna bikathuratil ‘ilmi wal murqaba wal khashiyyata waz-zuhda wa ‘uluwal himmat (Anakku jika kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah mata air ilmu dan mereka tetap mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka orang-orang zuhud dan mereka memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi,” –Tanwir al-Qulub, p. 405, Shaikh Amin al-Kurdi) Imam Ahmad (r) tentang Sufi:”Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka” ( Ghiza al-Albab, vol. 1, p. 120)

Imam Shafi’i : 

 ”Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu:
1. Mereka mengajariku bagaimana berbicara.
2. Mereka mengajariku bagaimana meperlakukan orang dengan kasih dan hati lembut.
3. Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf
[Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam 'Ajluni, vol. 1, p. 341.]
Dalam Diwan (puisi) Imam Syafii, nomor 108 :
“Jadilah ahli fiqih dan sufi Jangan menjadi salah satunya Demi Allah Aku menasehatimu”.

Imam Abu Hanifa (r)

Berkata, “Jika tidak karena dua tahun, saya telah celaka. Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Ja’far as-Sadiq dan mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar”. Ad-Durr al-Mukhtar, vol 1. p. 43 bahwa Ibn ‘Abideen said, “Abi Ali Dakkak, seorang sufi, dari Abul Qassim an-Nasarabadi, dari ash-Shibli, dari Sariyy as-Saqati dari Ma’ruf al-Karkhi, dari Dawad at-Ta’i, yang mendapatkan ilmu lahir dan batin dari Imam Abu Hanifa (r), yang mendukung jalan Sufi.” Imam berkata sebelum meninggal: lawla sanatan lahalaka Nu’man, “Jika tidak karena dua tahun, Nu’man (saya) telah celaka.” Itulah dua tahun bersama Ja’far as-Sadiq.

Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HSR. Muslim no:2674, dari Abu Hurairah)

Selalulah ingat ini Anakku jangan tertipu dunia, Aamiin
Untuk Ananda Arief Rahman Hakim


Antara Air dan Ikan

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.” Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”
Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya.
Apakah makna ikan dan air?
Ikan dan Air tak akan pernah ketemu, karna ikan dan air tak akan pernah menyatu

Rabu, 21 Desember 2011

Do'a

Ya Allah, inilah aku, hamba yang telah Kau beri nikmat, sebelum dan sesudah Kau ciptakan,

Telah Kau perintahkan aku untuk mematuhiMu tapi aku membangkang,


Telah Kau larang aku mengerjakan maksiat tapi aku melawan,


Karena hawa nafsu dan musuhMu membantuku melakukan itu


Inilah aku di hadapanMu, kecil, hina, rendah dan ketakutan,


Mengakui dosa besar yang sudah kulakukan


Dan begitu banyak kesalahan yang sudah kukerjakan


Ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil hingga yang besar yang kiranya tidak akan terampuni bila aku tidak memohon ampunanMu dengan sepenuh hati,


Ya Allah,Ampunilah semua dosa-dosaku yang sengaja aku lakukan atau yang tiada pengetahuanku tentang dosa yang sudah aku lakukan,


Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosaku yang kemarin, hari ini dan yang aku lakukan di sisa umur pemberianMu ini


Ya Allah, Berikanlah kepadaku ampunan seperti yang Kau berikan ampunan pada orang-orang yang Kau kasihi,


Berikanlah kepadaku hari ini bagian untuk memperoleh keuntungan dari ridhaMu


Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan dan keterlaluanku dalam segala urusan, dan ampuni pula segala dosa yang Engkau lebih mengetahui daripada aku


Ya Allah, aku telah banyak berbuat zhalim terhadap diriku sendiri, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau, maka curahkanlah ampunan dan belas kasih kepadaku dari sisi-Mu. Sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


Y a Allah, Ampuni Hambamu ini yang terlalu banyak Menuntut KepadaMu Yang telah lalai akan kewajiban sebagai umat Nabi Muhammad SAW.


ALLAHUMMAGFIRLII KHATIIATII WAJAHLII WAISRAA FII AMRII KULLIHI WAMAA ANTA A’LAMU BIHI MINNI


AMIEN

Selasa, 20 Desember 2011

Makna Sabar

Abu Abdillah atau Urwah bin Zubair bin Al-Awwam adalah di antara sederet tabiin yang memiliki kucuran mata air hikmah untuk generasi umat sesudah beliau. Adik dari Abdullah bin Zubair ini memberikakan pelajaran tentang nilai sebuah kesabaran.
Suatu hari cucu Abu Bakar Ash-shiddiq ini mendapat tugas untuk menemui khalifah Al-Walid bin ‘Abdil Malik di ibukota kekhalifahan, yaitu Damaskus di negeri Syam. Bersama dengan rombongan, ‘Urwah akan menempuh perjalanan dari Madinah menuju Damaskus yang saat ini menjadi negara Yordania.
Ketika melewati Wadil Qura, sebuah daerah yang belum jauh dari Madinah, telapak kaki kiri beliau terluka. Tabiin yang lahir pada tahun 23 Hijriyah ini menganggap biasa lukanya. Ternyata, luka tersebut menanah dan terus menjalar ke bagian atas kaki Urwah.
Setibanya di istana Al-Walid, luka di kaki kiri Urwah tersebut sudah mulai membusuk hingga betis. Urwah pun mendapatkan pertolongan dari Khalifah Al-Walid yang memerintahkan sejumlah dokter untuk memberikan perawatan.
Setelah melalui beberapa pemeriksaan, para dokter yang memeriksa salah seorang murid dari Aisyah binti Abu Bakar ini mempunyai satu kesimpulan. Kaki kiri Urwah harus diamputasi, agar luka yang membusuk tidak terus menjalar ke tubuh.
Urwah menerima keputusan tim dokter ini. Dan dimulailah operasi amputasi. Seorang dokter menyuguhkan Urwah semacam obat bius agar operasi amputasi tidak terasa sakit. Saat itu, Urwah menolak dengan halus.
Beliau mengatakan, “Aku tidak akan meminum suatu obat yang menghilangkan akalku sehingga aku tidak lagi mengenal Allah, walaupun untuk sesaat.”
Mendengar itu, para dokter pun menjadi ragu untuk melakukan amputasi. Saat itu juga, Urwah mengatakan, “Silakan kalian potong kakiku. Selama kalian melakukan operasi, aku akan shalat agar sakitnya tidak sempat kurasakan.”
Mulailah tim dokter memotong kaki Urwah dengan gergaji. Selama proses operasi itu, tabiin yang bisa mengkhatamkan Alquran selama dua hari ini tampak khusyuk dan tegar. Tidak sedikit pun suara rintihan keluar dari mulut beliau.
Melihat pengalaman yang tidak mengenakkan dari seorang cucu sahabat terkenal itu, khalifah Al-Walid menghampiri Urwah yang masih terbaring. Ia mencoba untuk menghibur. Tapi, dengan senyum Urwah mengucapkan sebuah kalimat, “Ya Allah, segala puji hanya untuk-Mu. Sebelum ini, aku memiliki dua kaki dan dua tangan, kemudian Engkau ambil satu. Alhamdulillah, Engkau masih menyisakan yang lain. Dan walaupun Engkau telah memberikan musibah kepadaku namun masa sehatku masih lebih panjang hari-hari sakit ini. Segala puji hanya untuk-Mu atas apa yang telah Engkau ambil, dan atas apa yang telah Engkau berikan kepadaku dari masa sehat.”
Mendengar itu, Khalifah Al-Walid bereaksi, “Belum pernah sekali pun aku melihat seorang tokoh yang kesabarannya seperti dia.”
Beberapa saat setelah itu, tim dokter memperlihatkan potongan kaki yang diamputasi itu kepada Urwah. Melihat potongan kakinya, beliau mengatakan, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui, tidak pernah sekalipun aku melangkahkan kakiku itu ke arah kemaksiatan.”
Ujian yang Allah berikan kepada Urwah tidak sampai di situ. Malam itu juga, bersamaan dengan telah selesainya operasi pemotongan kaki, Urwah mendapat kabar bahwa salah seorang putra beliau yang bernama Muhammad -putra kesayangannya- meninggal dunia. Muhammad meninggal karena sebuah kecelakaan: ditendang oleh kuda sewaktu sedang bermain-main di dalam kandang kuda.
Dalam keheningan malam itu, Urwah berucap pada dirinya sendiri, “Segala puji hanya milik Allah, dahulu aku memiliki tujuh orang anak, kemudian Engkau ambil satu dan masih Kau sisakan enam. Walaupun Engkau telah memberikan musibah kepadaku, hari-hari sehatku masih lebih panjang dari masa pembaringan ini. Dan walaupun Engkau telah mengambil salah seorang anakku, sesungguhnya Engkau masih menyisakan enam yang lain.”
- Dari berbagai sumber

Sabtu, 17 Desember 2011

Berbaik Sangka Saja

Merendahkan Saudara Muslim

Haram seseorang merendahkan saudaranya. Yaitu dia berkeyakinan bahwa saudaranya lebih rendah dari dirinya karena keturunannya, daerahnya, pekerjaannya,dan sebab-sebab lain. Merendahkan saudaranya bertentangan dengan kewajiban untuk memuliakannya. Karena bagaimanapun keadaan seorang muslim ada pada dirinya keimanan, ketauhidan, dan lain-lain dari ketaatan yang wajib untuk dimuliakan.

Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu berkata, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jangan kalian membeli suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak layak untuk saling menzhalimi, berbohong kepadanya dan acuh kepadanya. Taqwa itu ada disini (beliau sambil menunjuk dadanya 3 kali). Cukuplah seseorang dikatakan jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Haram bagi seorang muslim dari muslim yang lainnya, darahnya, hartanya, dan harga dirinya” (HR. Muslim)

Jumat, 16 Desember 2011

Kebaian itu ada dihati

KETAHUILAH BAHWA DIDALAM DIRI KITA BERSEMAYAM SUATU KEBAIKAN
MAKA MAMFAATKANLAH KEBAIKAN ITU
KARNA JIKA TIDAK MAKA SETAN AKAN MEMAMFAATKANNYA UNTUK KEBURUKAN
DAN ITU ADALAH TUGAS UTAMA DARI SETAN YAKNI MENGAMBIL KESEMPATAN BAIK UNTUK MENJADI BURUK BAGINYA
PERTANYAANNYA APAKAH KEBAIKAN YG KITA PUNYA MAU KITA SERAHKAN PADA SETAN UNTUK MENJADI BURUK????
JAWABANNYA ADA PADA DIRI KITA MASING - MASING
TAUKAH ANDA KEBAIKAN ITU....... KEBAIKAN ITU ADALAH BUKAN SEGUMPAL DARAH YG BERNAMA HATI, TETAPI HATI DALAM MAKNA HAKEKAT YG BERNAMA QOLBI

Jumat, 09 Desember 2011

Hamba dan Syukur

Bersyukur artinya seseorang memuji Allah Ta'ala yang telah memberikan kenikmatan kepadanya. Baik berupa kenikmatan jasmani seperti harta benda, kesehatan, keamanan, anak, istri dan lain sebagainya. Atau yang berupa kenikmatan rohani seperti iman, islam, petunjuk, ilmu yang bermanfaat, rasa senang, lapang dada, hati yang tenang dan lain sebagainya.
Imam Ghazali dalam kitab Ihya-nya menerangkan bahwa kalimat syukur
“ALHAMDULILLAH”
menempati tingkatan tertinggi bila dibandingkan dengan kalimat tahlil “LAA ILAAHA ILLALLAH” (menunjukkan pertauhidan) dan tasbih “SUBHANALLAH” (menunjukkan pengkudusan). Keutamaan kalimat tahmi ini, demikian Imam Ghazali, karena ia tidak hanya mengandung makna pengkudusan terhadap Alloh, melainkan juga memiliki makna pentauhidan dan di dalamnya berkumpul kemampuan bekerja yang sempurna. Rosulullah bersabda,“Barang siapa mengatakan ‘subhanallah’, ia mendapat sepuluh kebaikan. Barang siapa mengatakan ‘laa ilaaha illallah’., maka ia mendapatkan sua puluh kebaikan, dan barang siapa mengucapkan,’alhamdulillah’, maka ia mendapatkan tiga puluh kebaikan.
tapi kebaikan tersebut tidak dapat di gapai hanya dengan menggerakkan lidah semata, tapi juga harus diikuti dengan gerakan hati dan tangan
. Untuk itu, Imam Ghazali menyusun hakikat syukur ke dalam 3 perkara, yaitu: ilmu, Keadaan dan amal.Ilmu berarti mengerti dan menyadari nikmat dari pemberi nikmat. Sedangkan keadaan adalah kegemberiaan yang terjadi saat nikmat itu diterima. Lalu amal berarti tindakan untuk melaksanakan apa yang menjadi keinginan Si Pemberi Nikmat dan apa-apa yang Dia cintai. Bersyukur hendaklah diawali dengan penuh betapa besar nikmat dan anugrah-Nya. Bahwa nikmat itu datangnya hanya dari Alloh SWT, Sang pemberi nikmat Hakiki, sedangkan yang lain-lain hanya perantara yang tidak berartijika ditinjau dari sudut Tuhan sendiri. Alloh pernah mewahyukan kepada Nabi Daud as;“Kalau engkau telah menyadari bahwa apa yang engkau nikmati bersumber dari-Ku, maka engkau telah mensyukuri-Ku”.

 Syukur ada 3 macam :
- Syukur hati dengan merenungkan anugerah yang diberikan.
- Syukur lidah dengan memuji Sang Pemberi. dan
- Syukur anggota tubuh dengan memperhatikan ni’mat sebagaimana ni’mat itu patut diperhatikan (yaitu diakui dan dipergunakan untuk tujuan yang sesuai dengan nikmat itu / digunakan untuk hal-hal yang tidak maksiat).
Kedudukan syukur dalam Hadits :
Diriwayatkan dengan sanad dari Abu Abdillah sa. Bahwa beliau bersabda :
“Rasulullah saw bersabda, orang yang menyantap makanan dengan rasa syukurdia akan diberi pahala seperti orang berpuasa yang menjaga dirinya; orang sehat yang mensyukuri kesehatannya akan diberi pahala seperti orang yang menanggung penderitaan dengan sabar; dan orang yang member dengan rasa syukur akan mendapat pahala seperti orang yang menanggung kerugian, tetapi tetap menjaga diri”.
Dari Abu Abdillah sa. Berkata ,”siapa saja yang berpegang pada 3 perkara ini tidak akan mendapat petaka : (1)Berdo’a saat dalam kesulitan; (2)Meminta ampun saat berbuat dosa; dan (3)Bersyukur saat menerima anugerah.”

 Abu Abdillah berkata,” Sesungguhnya ada orang diantara kalian yang meminum air, lalu Allah memberinya surga.” Kemudian beliau berkata lagi,”Sesungguhnya orang yang mengambil bejana berisi air,menempelkannya kemulut dan menyebut nama Allah SWT, baru kemudian meminum airnya, lalu dia menjauhkan air itu, padahal dia masih menghendakinya,kemudian memuji Allah lagi dan meminumnya, lalu menghentikan minumnya dan memuji Allah, Maka Allah SWT pasti akan memasukkannya kedalam surga.”
Abu Abdillah sa. Bersabda ,”Mensyukuri nikmat ialah menghindari hal-hal yang telah diharamkan Allah, dan melaksanakan syukur cukup dengan ucapan : Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)”.

10 Wasiat Untuk Para Penuntut Ilmu
Disarikan dari tulisan DR. Husein Syahatah

1. Bertaqwalah kepada Allah, ikhlaskan niat. Niscaya akan Dia ajarkan apa yang tidak kamu ketahui dan akan Dia mudahkan bagimi jalan menuju kesuksesan. firmanNya dalam QS. 2: 282 (…dan bertaqwalah kamu kepada Allah dan Allah akan mengajarkanmu…).
2. Berhiaslah dengan akhlak mulia, diantaranya; keshalihan, kerendahan hati, kesabaran dan bersungguh-sungguh. Allah berfirman (… dan barangsiapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya dia bersungguh-sungguh untuk dirinya sendiri…)
3. Perbaikilah hubungan dengan teman dan guru. Mennguatkan ikatan cinta dan ukhuwah serta kerjasama; ini adalah diantara kunci kesuksesan.
4. Tentukan tujuan, rancang waktru dan atur cara belajar (buat jadwal), ini dapat membantu keberhasilan anda. Allah berfirman dalam QS. 54: 49 (…sesungguhya kami ciptakan segala sesuatu menurut ukurannya…), dan dalam hadist " …ikatlah untamu dan tawakkallah…".
5. Tekunlah dalam belajar, gunakan cara yang efektif agar anda selalu menjadi yang terdepan, cerdas dan kreatif. Firman Allah dalam QS. 16: 128 (…sesungguhya Allah beserta orang yang bertaqwa dan berbuat ihsan…), dalam hadist " hikmah itu adalah barang hilang milik orang muslim, maka dimana saja ia ditemukan dialah yang berhak mendapatkannya ".
6. Semangatlah untuk hadir di muhadharah dan majelis ilmu. Itu adalah diantara cara untuk mendapatkan pemahaman yang benar, hasil yang cepat dan jawaban yang tepat. Rasulullah mengatakan tentang keutamaan majelis ilmu diantaranya; senantiasa dinaungi oleh sayap malaikat, diliputi rahmat dan diturunkan ketenangan didalamnya (HR. Muslim).
7. Istirahatkan diri anda, perhatikan masalah kesehatan. Hal ini akan memperbaharui semangat untuyk kembali produktif (QS. Thaha: 1-2 dan QS. Al-A'raf: 32) dan dalam hadist " sesungguhnya ada hak untuk diri kalian, ada hak untuk tubuh kalian, maka berikanlah hak itu sesuai porsinya ".
8. Bersamalah dengan orang-orang shalih dan jauhi bergaul dengan orang-orang fasik, karena hal tersebut akan lebih membantu anda untuk taat dan taqwa kepada Allah, belajar efektif dan hasil yang bak serta kesuksesan yang besar. Firman Allah dalam QS. 4 : 69 (…dan orang-orang shalih, mereka itulah sebaik-baik teman), dalam hadist " seseorang itu mengikut dien saudaranya, maka lihatlah dengan siapa dia berkawan ".
9. Percayalah pada diri sendiri, berzikirlah kepada Allah dan mohonlah perlindunganNya dari godaan syetan. Sesungguhnya hati yang gundah tidak dapat menuntun pemiliknya pada petunjuk,tangan yang bergetar tidak akan baik dalam bekerja dan pikiran yang bercabang tidak akan bain dalam mengatur. Allah berfirman dalam QS. 13 : 28 (…orang-orang yang berima dan hati mereka mebjadi tewntram dengan mengingat Allah…)
10. Kurangi ketakutan dalam menghadapi ujian, asahlah kecepatan tulisan, tawakkallah kepada Allah da perbanyak dzikrullah, karea itu akan mendatangkan taufiq dalam ujian (QS. 7: 205), dan dalam hadist " tidak ada seorang muslim dimuka bumi ini yang berdoa kecuali akan dikabulkan oleh Allah atau dipalingkan darinya keburukan selama tidak berdoa dengan sesuatu yang mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi " (HR. Turmidzi).

Bersyukur merupakan kewajiban bagi setiap hamba yang beriman, sebagaimana firman Allah Ta'ala ::

فاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْنِيْ وَلاَ تَكْفُرُوْنِ
“Ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku akan ingat kepadamu, bersyukurlah kepadaKu dan jangan kamu kufur (ingkar)”. (QS. Al Baqarah : 152)
* Orang yang beriman diharuskan menyebut-nyebut nikmat Allah yang telah dia dapatkan, karena menyebut-nyebut nikmat Allah termasuk ungkapan rasa syukur kepadaNya, firman Allah Ta'ala :
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”. (QS. Adh Dhuha : 11) 
Agar seseorang itu bisa menjadi hamba yang bersyukur maka hendaknya dia melihat kepada orang yang berada di bawahnya, yaitu dalam hal harta benda dan jasmani (bentuk badan). Adapun dalam hal ketaatan dan ibadah, maka hendaknya melihat orang yang berada di atasnya. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عليكم “Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau melihat orang yang berada di atasmu. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian.”.” (HR. Muslim) WALLAAHU A’LAMU BISH SHOWAAB

Kamis, 08 Desember 2011

Banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia ini sesungguhnya mengajarkan kepada kita, kaum muslim, untuk mau membantu saudara2nya yg tertimpa musibah. Meskipun musibah itu bisa terjadi karena azab, ujian, ataupun cobaan dari ALLOH SWT, tapi hendaknya kita tidak lantas menghakimi begitu saja.
Dalam sebuah hadits disebutkan,“Sesungguhnya orang2 yg saleh itu diperkeras (cobaannya) dan sesungguhnya tiada suatu masalah pun yg menimpa orang mukmin, berupa duri (yg menusuk) hingga yg lebih dari itu, kecuali dihapuskan suatu kesalahan/dosa darinya dan diangkat satu derajat untuknya.” (HR Baihaqi)
Bagaimana cara kita bersedekah dan membantu korban bencana alam? Sangatlah banyak cara untuk itu! Yang paling utama adalah dengan membantu dengan menyumbangkan pakaian, makanan, dan minuman. Jika tidak memungkinkan, bisa juga dengan memberikan sejumlah uang. Tentu saja semuanya itu mesti dilakukan sesuai dengan kemampuan kita.
Ibaratnya, kemampuan kita memberi Rp 100.000, tapi jangan hanya memberi Rp 1.000. Berilah yg lebih besar, Rp 50.000 misalnya. Bahkan sesungguhnya sedekah orang yg hidupnya kekurangan (miskin) itu bernilai lebih besar daripada sedekahnya orang kaya.
Rasululloh SAW bersabda,“Setiap muslim yang memberikan pakaian kepada muslim yang tidak berpakaian, Allah akan memberikan pakaian syurga kepadanya.Setiap muslim yang memberi muslim lain yang kelaparan,Allah akan memberikan buah syurga kepadanya dan setiap muslim yang memberi minum kepada muslim yang kehausan Allah akan memberikan minum kepadanya dari ar-Rahiqul Makhtum.” (HR Abu Daud)
Orang yg bersedekah akan mengalirkan pahala bagi si pemberinya meskipun dia sudah wafat kelak. Selain itu juga akan memadamkan panas kubur dan memberikan naungan/perlindungan pada hari Kiamat nanti.
“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panasnya kubur bagi pemilik sedekah”. [HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir, dan Al-Baihaqiy. Syaikh Al-Albaniy meng-hasan-kan hadits ini dalam Ash-Shahihah (3484)]
“Setiap orang berada dalam naungan sedekahnya hingga diputuskan perkara di antara manusia“. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim. Hadits ini shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib (872)]
“Hendaknya salah seorang diantara kalian melindungi wajahnya dari neraka, sekalipun dengan sebelah biji korma(bermakna bersedekah)”. [HR. Ahmad. Hadits ini di-shahih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhib (864)]
“Sedekah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan sebagaimana air memadamkan api” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/321), dan Abu Ya’laa. Lihat Shohih At-Targhib (1/519)]
Jika kita tidak mempunyai benda yg bisa disedekahkan, kita juga bisa menyedekahkan tenaga kita. “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar)
Beberapa artikel terkait musibah dan bencana:

Minggu, 04 Desember 2011

Kenal Diri

Sebagian dari sifat-sifat anda adalah bercorak seperti binatang.  Sebahagian pula bersifat Iblis dan sebahagian pula bersifat Malaikat.  Anda hendaklah tahu sifat yang mana perlu ada  dan yang tidak perlu.   Jika anda tidak tahu,  maka tidaklah anda tahu di mana letaknya kebahagian anda itu.

Pekererjaan binatang ialah makan,  tidur dan berkelahi.  Jika anda hendak jadi binatang,  buatlah itu saja.  Iblis dan syaitan itu sibuk hendak menyesatkan manusia,  pandai menipu dan berpura-pura.  Kalau anda hendak menuruti mereka , lakukanlah sebagaimana pekerjaan mereka itu.  Malaikat sibuk dengan memikirkan dan memandang Keindahan Ilahi.  Mereka bebas dari sifat-sifat kebinatangan.  Jika anda ingin bersifat seperti sifat Malaikat,  maka berusahalah menuju asal anda itu agar dapat anda mengenali dan meikirkan Allah Yang Maha Tinggi dan bebas dari belenggu hawa nafsu.  anda hendaklah tahu kenapa anda dilengkapi dengan sifat-sifat kebintangan itu.  Adakah sifat-sifat kebinatangan itu akan menaklukkan anda atau adakah anda menaklukan mereka?.  Dan dalam perjalanan anda ke atas martabat yang tinggi itu,  anda akan gunakan mereka sebagai tunggangan dan sebagai senjata.

Silahkan pilih yg mana

Kesalahan yg tak Kita Sadari

Bismillahirrohmanirrohim

Orang Y
Apakah Kita sadar setiap detik Kita berdosa dari hal hal yg tak terduga
Apakah Kita sadar betapa sering Kita melakukanya, Bahkan dengan mudah dan Kita tak mengetahuinya
Kesalahan apakah yg Kita lakukan itu?
Setiap aspek dalam lingkungan memberi rangsangan pada otak, baik dalam hal positif atau negatif. Apa yang kita lihat, dengar, cium, rasa, dan sensasi lainnya yang kita alami setiap hari menjadi "santapan" bagi tubuh dan jiwa.
Sayangnya, apa yang kita hadapi setiap hari, mulai dari situasi kantor, sekolah, rumah sakit, jalan raya, hingga stasiun kereta, menawarkan "santapan" yang bersifat junk food untuk otak.
Untunglah kita tak perlu melakukan hal yang rumit untuk menyegarkan kembali otak. Caranya adalah dengan menciptakan lingkungan yang positif dan indah. Berikut adalah cara sederhana yang bisa kita lakukan.
1. Harmonisasi suara dan cahaya
Suara bisa menimbulkan efek merusak pada jiwa dan raga, tetapi suara yang harmonis memberikan dampak yang positif. Lakukan sebisa mungkin untuk mengurangi polusi suara. Rekamlah suara-suara yang menenangkan dan perdengarkan pada telinga beberapa menit setiap hari.
Sementara itu cahaya memiliki efek yang besar pada tubuh dan jiwa. Sinar matahari emrupakan sumber cahaya yang paling sehat karena mengandung gelombang panjang yang berpengaruh pada produksi hormon, metabolisme, dan jam biologis.
2. Mendekat pada alam
Dalam studi tahun 2008, ahli saraf John Jonides dan timnya melakukan pengukuran kemampun tes memori dan konsentrasi para mahasiswa, sebelum dan sesudah berjalan kaki.
Kelompok pertama diminta berjalan-jalan di sekitar taman yang penuh pepohonan dan bunga dan sisanya berjalan di pusat kota. Para peneliti menemukan mereka yang berjalan di taman kemampuan tes mereka naik 20 persen, sementara yang berjalan di pusat kota tidak ada perubahan.
3. Hirup udara segar
Selain suara yang harmonis dan cahaya, udara segar merupakan elemen esensial lainnya yang diperlukan untuk kesehatan jiwa dan raga. Kita mungkin tidak bisa mengubah kualitas udara di luar secara langsung, tapi kita bisa melakukannya di dalam rumah. Bila lingkungan Anda penuh dengan polusi atau debu, mungkin Anda memerlukan sistem penyaring udara.
4. Miliki hubungan yang harmonis
Orang yang memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangannya pada umumnya lebih sehat, baik fisik atau psikis, dibanding orang yang masih melajang atau ditinggal pasangannya. Selain itu mereka yang kehidupan sosialnya baik risikonya untuk menderita Alzheimer lebih rendah.
Bila ini terus Kita lakukan maka Hidup terasa Indah dan tentu tak berdosa pada Alam, Panca Indra dan pada sekitar Kita, itulah maksud Alloh dalam pirmannya 

Sabtu, 03 Desember 2011

Siksa Kubur

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu karna tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, alangkah banyak orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu karna ratanya kubur ini, karna alangkah jauh berbeda antara yang satu dan yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."
Tahukan Kita jika berjalan dimuka Bumi ini kelak Bumi juga akan meminta pertangung jawaban pada Manusia 
Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasihan padamu, ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."
Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
  • Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.
A'isyah r.a. berkata: "Saya dalunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu memang benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur yang Maha Dahsyat itu

Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menciutkan nyali.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,: Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya..
Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon penghuni surga, perlakukan malaikat 180 derajat terbalik. Mereka demikian ramah dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan:

Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.
Rasulullah SAW bersabda, ”…Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, ”Siapakah rabb-mu? Orang itu menjawab,”hah..hah..aku tidak tahu”. Malaikat itu bertanya lagi,”Siapakah manusia yang diutus kepada kalian?”. “hah..hah..aku tidak kenal”, jawabnya. Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya,”Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya,”siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan?” “Aku adalah amalmu yang buruk”. “Ya Tuhan, jangan kiamat dulu”.

Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh’ adalah bahwa mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dia masih mendengar suara sandal mereka.

.' Ketika ditanya, 'Apa agamamu?' Ia menjawab, 'Agamaku Islam.' Dan ketika ditanya, 'Siapa nabimu?' Ia menjawab, 'Nabiku adalah Muhammad' Merasa sebagai orang yang beruntung, ia berkata kepada malaikat, 'Biarkan aku bertemu dengan keluargaku. Aku ingin menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka.' Namun, malaikat berkata, Tidurlah saja dengan tenang, kamu akan dipertemukan dengan teman-temanmu.' Tetapi, bagi orang yang tidak diberi keteguhan oleh Allah, ketika ditanya oleh malaikat, 'Siapa Tuhanmu?', ia tidak bisa menjawabnya. Sehingga, ia lalu dipukul oleh malaikat, dan ia menjerit kesakitan yang suaranya bisa didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia. Lalu malaikat berkata, 'Tidurlah dengan menderita.'

Allohuallam

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."

Sedekah Terhadap Binatang

Mari Kita Sadari bersama bahwa sebenarnya  Sedekah itu Bukan hanya pada Manusia
tetapi juga pada Binatang
Seperti contoh Pahala seorang guru adalah pahala yang tak akan putus sampai akhir jaman. Tapi lebih dari itu, pahala seorang pendiri sekolah adalah pahala yang lebih berlipat lagi dari pahala seorang guru.
Sedekah yang kita berikan akan dilipat gandakan 10X oleh Allah. Tapi jika sedekah kita untuk perjuangan di jalan Allah, maka akan dilipat gandakan hingga 700X oleh Allah.
Ingin pahala berlipat-lipat ganda dan tak akan putus sampai hari kiamat? Sedekahkan pada sekolah. Ingin pahala tadi dilipat gandakan hingga 700X lipat? Sedekahkanlah pada pondok pesantren. 
Ini adalah logika sederhana tentang sebuah pahala yang tak akan terhenti walau kita telah meninggal nanti. Ini penting karena berkaitan dengan bekal di akherat nanti. Bisa menjadi penyelamat saat perhitungan dilakukan oleh Allah terhadap umatNya…..
“Sungguh, Shodaqoh memiliki pengaruh yang ajaib untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang yang fajir (pendosa), zholim, atau bahkan orang kafir, karena Alloh akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan shodaqoh tersebut.”
(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)
 Ingatlah Pirman Alloh dalam Al-Quran

 أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
”... yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS Ali Imran ayat 133-134)
Keikhlasan mengeluarkan infak atau sedekah menjadi petanda kekuatan iman seseorang, kerana infak tergolong amal soleh yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa-Ta’ala. Allah menjanjikan pahala yang amat besar kepada orang-orang yang suka berinfak:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِىسَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فىِ كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَاغِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seumpama suatu biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai seratus biji, dan Allah melipat gandakan bagi orang yang dikehendaki dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) dan Maha Mengetahui.” (al-Baqarah, 2: 261)
آمِنُوْا بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيرٌ
"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperolehi pahala yang besar". (Al-Hadid, 57: 7)
يَا اَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنْ اْلأرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ اِلاَّ اَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا اَنَّ اللهَ غَنِىُّ حَمِيْدٌ
"Hai orang-orang beriman, infakkanlah sebahagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebahagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu! Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu infakkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mahu mengambilnya melainkan dengan memejamkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahawa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (al-Baqarah, 2: 267)Bila seseorang bersedekah dalam keadaan ia bebas memilih antara mengeluarkan sedekah atau tidak, berarti ia lebih bermakna daripada seseorang yang bersedekah ketika tidak ada pilihan lainnya kecuali harus bersedekah.
Itulah sebabnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam lebih menghargai orang yang masih muda lagi sehat bersedekah daripada orang yang sudah tua dan menjelang ajal baru berfikir untuk bersedekahari .
Tetapi ada yg lebih sederhana dari itu, Adalah Bersedekah terhadap Binatang yakni dengan cara bila ada nasi sisa yg akan Kita buang ke Tong Sampah, tetapi dalam hati kita bersedekah untuk Binatang, 
lalu Minta doa padanya bahwa Rizki yg Kita Sedekahkan itu Sesungguhnya Milik Binatang tersebut karna Alloh menitipkannya melewati Kita, itu Kuncinya
Sadarilah bahwa Rizki yg hanya untuk Kita adalah apa yg Kita makan, selebihnya Milik Orang lain termasuk juga Makhluk Alloh yg bernama Binatang
Subhanalloh Semoga Alloh membuka hati dan pikiran Kita semua agar lapang untuk Bersedekah Aamiin

Dari Abu hurairah r.a katanya Rasulullah s.a.w. pernah bercerita;
Pada suatu ketika ada seorang lelaki sedang berjalan melalui sebuah jalan, lalu dia merasa sangat haus. Kebetulan dia turun ke sebuah sumur untuk minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah kerana haus.
Orang itu berkata dalam hatinya, “Alangkah hausnya anjing itu, seperti yang baru kualami.”
Lalu dia turun kembali ke sumur dan menceduk air dengan sepatunya, kemudian dibawa ke atas sebelum diberi minum kepada anjing tersebut.
Maka Allah berterima kasih kepada lelaki itu (diterima amalannya), dan diampuni dosanya.
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah s.a.w., dapat pahalakah kami menyayangi haiwan ini?”
Jawab Rasulullah s.a.w., “Menyayangi setiap makhluk hidup (tumbuhan dan haiwan) berpahala (ada pahalanya).”
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah r.a., katanya; Rasulullah s.a.w. bercerita;
Pada suatu ketika, ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu hampir mati kehausan. Tiba-tiba seorang wanita pelacur bangsa bani Israil terpandang anjing tersebut. Maka dia membuka sepatunya, kemudian diceduknya air dengan sepatu tadi, lalu diberinya minum anjing yang hampir mati itu.
Maka Allah s.w.t. mengampuni segala dosa wanita itu (dengan asbab amalnya memberi minum kepada anjing).
Dari Abu hurairah r.a katanya Rasulullah s.a.w. pernah bercerita;
Pada suatu ketika ada seorang lelaki sedang berjalan melalui sebuah jalan, lalu dia merasa sangat haus. Kebetulan dia turun ke sebuah sumur untuk minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah kerana haus.
Orang itu berkata dalam hatinya, “Alangkah hausnya anjing itu, seperti yang baru kualami.”
Lalu dia turun kembali ke sumur dan menceduk air dengan sepatunya, kemudian dibawa ke atas sebelum diberi minum kepada anjing tersebut.
Maka Allah berterima kasih kepada lelaki itu (diterima amalannya), dan diampuni dosanya.
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah s.a.w., dapat pahalakah kami menyayangi haiwan ini?”
Jawab Rasulullah s.a.w., “Menyayangi setiap makhluk hidup (tumbuhan dan haiwan) berpahala (ada pahalanya).”
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah r.a., katanya; Rasulullah s.a.w. bercerita;
Pada suatu ketika, ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu hampir mati kehausan. Tiba-tiba seorang wanita pelacur bangsa bani Israil terpandang anjing tersebut. Maka dia membuka sepatunya, kemudian diceduknya air dengan sepatu tadi, lalu diberinya minum anjing yang hampir mati itu.
Maka Allah s.w.t. mengampuni segala dosa wanita itu (dengan asbab amalnya memberi minum kepada anjing).
Allohuallam Bissawab

Jumat, 02 Desember 2011

Sedekah

Kata Kunci Untuk Kesuksesan Anda Hari ini Adalah
Tiga Hal
1. Jangan Pernah berburuk sangka pada siapapun walau pada seorang musuh yg paling Anda benci sekalipun
2. BerIstigfarlah selalu dalam keadaan apapun, karna Rahmat Alloh untuk kita manusia disetiap Detik mengdatangi Kita
3. Bersedekahlah walau hanya dengan senyuman pada setiap Orang tampa pandang bulu
Jika ini dilakukan Maka hidup Anda Akan Bahagia, silahkan Buktikan............

Semangat Setiap Saat: PAPA, KEMBALIKAN TANGAN ITA..

Semangat Setiap Saat: PAPA, KEMBALIKAN TANGAN ITA..